Sejak kepergiannya hati ini sangatlah terpukul, sampai saat ini kenangan itu tergambar jelas difikiranku Dan membuat diriku merasa bersalah sebagai seorang pahlawan untuknya, terakhir bersamanya dalam keadaan duka Yang mendalam menghantarkannya ke liang kubur dan menyelimutinya dengan tanah.
Yang tau perasaanku saat itu hanya diriku sendiri. Kehilangannya sangat berat untuk dilupakan. Setiap ku mengingatnya hanya satu yang ku minta pada sang pencipta Ku ingin Ikut bersamanya. Kata ini sering terucap saat air mata mulai jatuh..
Kata lain yg kuucapkan padanya tolong tegarkan hati dan raga ku agar bisa bangkit kembali melawan perihnya kehidupan. .. Tetap saja semua itu tak bisa menghilangkan semua kenangan, atas rasa trauma menghadapi kematiannya , aku mulai berpikir bahwa tidak ad yg bisa menghentikannya padahal setiap waktu ku selalu didekatnya ketika ia terbaring sakit.
Mungkin benar kehidupan disana lebih baik dari pada saat ini.
Sampai saat ini rasa bersalah itu masih terlekat di memori.
Semoga dia selalu baik baik disana adikku Imam Romadhon, kalau saja dia tau saat ini ku kehilangan seseorang yg bisa memainkan piano indah dan canda tawa serta nyanyian suaranya yg lantang. Itu hanya jadi kenangan saja untukku..
Ku merindukanmu adik bungsuku Imam Romadhon 
😢😢😢😢😢
😢😢😢😢😢
(By; katagalau:jefriadhiharianto)
No comments:
Post a Comment