Menelisik Sejarah
Public Relations
Iwan Awaluddin Yusuf
Dalam perkembangannya, sejarah
humas bisa dikatakan sama tuanya dengan keberadaan masyarakat itu sendiri.
Fungsi humas selalu berjalan seiring dengan peradaban. Misalnya pada zaman
lampau, humas digunakan untuk mempromosikan citra seseorang sebagai pejuang
atau raja. Ini populer dilakukan pada zaman peradaban kuno seperti Sumeria,
Babylonia, Assyria, dan Persia. Bangsa-bangsa tersebut menggunakan puisi dan
berbagai bentuk tulisan untuk mempromosikan kemampuan mereka dalam pertempuran
dan politik.
Tokoh-tokoh
Bangsa Romawi dan Bangsa Mesir Kuno juga menggunakan laporan-laporan atau
tulisan-tulisan dalam mencapai tujuan-tujuan politik mereka. Sebutlah
Julius Caesar dari Romawi. Pada abad 17 mulai muncul kebutuhan akan
perlunya pihak ketiga untuk memfasilitasi komunikasi antara pemerintah dengan
rakyat. Seiring dengan informasi yang menyebar dalam bentuk baru—seperti
penerjemahan kitab suci (injil) dari Latin ke dalam berbagai bahasa, melalui
buku cetakan massal, dan surat kabar—komunikasi publik semakin marak. Pada
1792, Dewan Nasional Prancis mendirikan kementrian propaganda yang merupakan
salah satu institusi pemerintahan. Institusi ini merupakan bagian dari lembaga
kementrian neagra Prancis. Institusi ini mempekerjakan para editor dan pegawai
ke berbagai wilayah untuk memenangkan Revolusi Prancis.
Pada era 1700-an, para tokoh
hubungan masyarakat seperti Paul Revere, Banjamin Franklin, John Peter Zenger,
Samuel Adamas, Alexander Hamilton, James Madison, dan John Jay yang mengawaki
masa-masa pemberontakan kolonial di Amerika Serikat. Akhirnya pada tahun
1787-1788 Hamilton, Madison, dan Jay mendapat kemenangan dengan adanya
ratifikasi surat-surat yang mereka dapat dalam bentuk ratifikasi. Surat ini
dikenal sebagai Federalist
Paper. Dokumen penting lain yang dibuat oleh para pendiri Amerika
adalah; Deklarasi Kemedekaan, Konstitusi, dan Bill of
Rights yang bukan
sajamasterpiece dalam bidang politik dan filsafat,
tapi juga masterpiece dalam
bidang humas. Diakui atau tidak, banyak legenda sejarah Amerika Serikat yang
sebenarnya merupakan hasil kampanye hubungan masyarakat.
Meski
sejarah humas bisa dirunut sejak abad XV, namun baru pada abad XIX atau
permulaan abad XX dunia hubungan masyarakat mengalami perkembangan pesat.
Perusahaan-perusahaan mulai memahami arti penting publisitas dalam menarik
pelanggan dan penanam modal. Perusahaan di seluruh pelosok Amerika Serikat
mendirikan biro pers untuk menangani penyebaran berita yang nyaman buat mereka,
dan yang tidak menyenangkan untuk pesaing mereka. Perusahaan yang saling
bersaing ini menyiarkan kepentingan masing-masing melalui peran hubungan
masyarakat.
Asosiasi perdagangan terjebak
pada demam hubungan masyarakat sejak akhir 1800-an. Asosiasi Jalan Kereta Api
contohnya, mengklaim sebagai organisasi pertama yang menggunakan istilah
hubungan masyarakat untuk kali pertama pada buku terbitan mereka tahun 1897
berjudul Year Book
of Railway Literature. Pada tahun 1900-an hubungan
masyarakat berkembang dari agen pers perseorangan dan penerbit menjadi firma
konsultasi yang memberikan jasa pelayanan sebagai ahli pada bidang tersebut.
Perusahaan publisitas pertama adalah Biro Publisitas yang didirikan di Boston
pada tahun 1900.
Pada
dekade awal 1900an pada kantor-kantor di level lokal dan nasional muncul
departemen hubungan masyarakat. Pada tahun 1970-an hampir semua lembaga
nonkomersial memiliki bagian humas yang merupakan bagian dari lembaga
tersebut, atau jasa konsultasi humas dari luar. Bidang humas di lembaga
nonkomersial ini lebih kecil daripada perusahaan-perusahaan korporat, namun
memiliki peran yang sama pentingnya. Mereka membantu organisasi dalam membangun
kepedulian masyarakat, meningkatkan pendapatan, mempengaruhi pembuatan
undang-undang, dan lain sebagainya.
Salah seorang tokoh yang dianggap
perintis dalam dunia humas abad dua puluh adalah Ivy Ledbetter Lee seorang
mantan wartawan yang pada tahun 1904 bergabung dengan George Parker. Dia tidak
memakai istilah hubungan masyarakat, tapi dia meyakini suatu pandangan bahwa
bisnis harus menyampaikan cerita dengan jujur, akurat, dan terbuka untuk
memenangkan pemahaman dan dukungan dari masyarakat. Di Amerika bidang hubungan
masyarakat mengalami masa kematangan pada tahun 1964 ketika lembaga ini menjadi
perusahaan yang profesional. Ratusan agen humas besar dan kecil didirikan, dan
lebih dari 100 ribu praktisi bergerak di dunia bisnis, pemerintah, dan
perusahaan nonprofit.Salah
satu penyebab utama dari pertumbuhan humas ini adalah munculnya permasalahan
politik di dunia.
Public Relations di Era Modern
Pada akhir tahun 1990-an ketika
terjadi era booming dot.com, praktisi hubungan masyarakat
menggunakan berbagai peralatan dan teknologi mulai dari pensil, kertas hingga
PDA dan internet. Pada tahun 1990-an alat dominan yang dipergunakan adalah
siaran pers dan press kit. Press rilis digunakan untuk menyampaikan
berita-berita informasi umum terhadap para editor dan reporter. Meskipun alat
dan teknologi konvensional tetap mendominasi praktik hubungan masyarakat, namun
peralatan dan teknologi baru yang mendasari perkembangan terakhir dalam bisa
video, audio, dan komunikasi komputer dengan cepat menggantikannya. Berbagai
bentuk teknologi baru tersebut memungkinkan praktisi hubungan masyarakat
mendapat kesempatan yang tidak mereka duga dalam menjangkau jutaan orang. Jarak
jangkau jutaan orang tersebut sesuatu yang tidak memungkinkan di masa lalu.
Beberapa metode baru yang
digunakan oleh praktisi hubungan masyarakat diantaranya adalah; Video News Releases (VNRs)
yang merupakan cerita siap tayang di televisi yang disiapkan untuk program
berita gratis selama penanyangan. Rilis berita video ini seringkali digunakan
bagi penyebaran informasi kesehatan, layanan pelanggan, kemajuan teknologi,
serta cerita bisnis. Metode lain adalah webscast yang
merupakan produksi siaran yang menggabungkan video streaming dan audio. Biasanya webcast digunakan
untuk mengirimkan press
conference langsung
atau even-even lain dengan target massa tertentu.
Rilis
interaktif merupakan informasi yang dikirim melalui email atau
ditampilkan pada situs untuk dilihat oleh masyarakat secara umum. Biasanya
rilis interaktif ini berisi dari siapa, apa, kapan, dimana, dan mengapa dari
topik yang disiarkan, serta biasanya ditambah dengan link yang mengarahkan
penerima rilis pada informasi tertentu seperti brosur atau foto-foto. Fungsi
humas juga berkaitan dengan komunikasi organisasi dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang mempengaruhi layanan masyarakat dari perusahaan atau
pekerja sebagai pemberitahuan awal dalam isu-isu yang muncul berkaitan dengan
keberhasilan organisasi. Humas juga berfungsi sebagai pendukung manajemen
dengan penekanan pada publisitas, promosi, dan hubungan media.Di antara
berbagai macam peran humas, publisitas dan hubungan media merupakan yang paling
penting. Lebih dari 70 persen dari sepekan para praktisi humas bekerjasama
dengan pers untuk meliput berita bagi klien mereka.
Hubungan
masyarakat yang baik akan memberikan banyak keuntungan seperti kredibilitas dan
akuntabilitas, indentitas publik yang lebih kuat, dan peliputan pers yang lebih
kooperatif, sensitifitas yang lebih besar terhadap kebutuhan masyarakat.
Hubungan masyarakat yang jelek bisa bertahan, seringkali karena orang yang bertugas
di bidang humas menjalankan tugasnya kurang baik, atau perusahaan yang menyewa
mereka berjalan diluar kepentingan publik.
Salah
satu contoh klasik dari humas yang jelak adalah apa yang dilakukan oleh
perusahaan minyak Exxon pada musibah yang mengenai salah satu tankernya, Exxon
Valdez pada tahun 1989 yang beroperasi di sekitar Valdez, Alaska, menumpahkan
lebih dari 250 juta gallon minyak mentah. Musibah tersebut merupakan kejadian
terbesar yang pernah terjadi di Amerika Utara yang berpengaruh pada lebih 1200
square meter samudra, dan merusak lebih dari 600 mil pantai, dan menewaskan
lebih dari 4000 mamalia laut.
Setelah
musibah terjadi pemimpin Exxon saat itu, Lawrence Rawl memutuskan untuk tidak
mengunjungi lokasi kejadian, dan aktivitas tersebut diartikan oleh penduduk di
sekitar wilayah tumpahan sebagai bentuk kesombongan. Dia juga tidak memberikan
komentar mengenai musibah tersebut sepanjang minggu, dan perusahaan mendirikan
pusat media di New York dan bukan di Valdez.
Tindakan
tersebut mengakibatkan serangan dari media sebagai sikap yang tidak responsif,
dan sentimen massa beralih kepada mereka. Setelah semua urusan dipenuhi,
musibah tersebut mengharuskan perusahaan Exxon mengeluarkan lebih dari $ 2,5
miliar uang untuk membersihkan laut, biaya hukum, dan berbagai pengeluaran
lain.
Beberapa
kritik terhadap bidang hubungan masyarakat adalah; humas profesional diciptakan
untuk merancukan pandangan masyarakat dan untuk mewakili kepenytingan
dari perusahaan yang besar yang menggunakan fasilitas masyarakat. Di masa lalu
praktek humas adakalanya melakukan photo atau berita fiktif untuk mempromosikan
apa yang menjadi kepentingan mereka. Saat ini profesi hubungan masyarakat
menggunakan pendekatan baru untuk memahami implikasi dan menghindari
penyalahgunaan profesi jurnalistik.
Praktisi humas profesional saat
ini memegang sarjana di berbagai bidang seperti ilmu-ilmu sosial, jurnalisme,
pemasaran, komunikasi masa dan sastra Inggris. Juga lebih dari pendidikan
tinggi di Amerika menawarkan program dalam bidang humas. Para praktisi
meningkatkan efektifitas klien mereka untuk menentukan bagaimana efektifitas
kerja mereka. Beberapa contoh dari riset tersebut adalah; melalukan evaluasi
pengawasan terhadap monitoring, analisis trend, serta berbagai bentuk aktivitas
lainnya yang bertujuan menggali feedback dari klien dan masyarakat.
Hubungan Masyarakat di
Indonesia
Saat
ini, istilah Public Relations di Indonesia sekarang sudah semakin dikenal.
Berbeda pada masa tahun tujuh puluhan bahkan pada tahun delapan puluhan, masih
banyak masyarakat masih bertanya-tanya mengenai istilah Public Relations.
Bahkan sempat ada sebuah citra negatif yang terbentuk bagi seorang perempuan
yang berprofesi sebagai PR karena identik dengan kerja lobi, menemani, dan
menyenangkan tamu.
Jika
ditelusuri dari perjalanan panjang sejarah perdaban, praktik humas di Indonesia
sebenarnya sudah ada sejak zaman Mataram atau sejak Panembahan Senopati ketika
mengumumkan bahwa ia dan keturunannya merupakan pasangan dan mendapatkan
lindungan dari Ratu Pantai Selatan. Ini dibuat untuk menyaingi adipati-adipati
pantai utara yang lebih bisa mendapat restu Para Wali.
Dalam
konteks modern, sejarah Humas di Indonesia dimulai sejak tanggal 18
Agustus 1945 ketika Bung Karno memutuskan menunda siding PPPKI ketika memberikan
keterangan Pers mengenai pemilihan Presiden sebelum merumuskan UUD. Tapi para
ahli sejarah humas sepakat menayatakan bahwa Humas Otentik yang berlaku di
indonesia dimulai sejak proklamasi 17 Agustus 1945. Berikutnya seiring
dengan kemajuan teknologi, proyek mercusuar membentuk citra dengan adanya Radio
Republik Indonesia (RRI) dan Televisi Republik Indonesia (TVRI). Dalam
perkembangannya pemerintah membentuk DEPPEN, Setneg, Jubir, DEPKOMINFO dan
lain-lain. Di era saat ini banyak orang atau perusajhaan menggunakan jasa PR
Consultants seperti John Hopkins, Inscore, Adcom, dll.
Menurut
Onong Uchjana Effendy (1991: 12), public relations di Indonesia dimulai sejak
tahun 1950. Perkembangan hubungan masyarakat di Indonesia bergerak menyertai
kondisi politik dan kenegaraan saat itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia
menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk mengetahui segala perkembangan yang
terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh kerajaan Belanda. Berawal
dari pemikiran tersebut maka kegiatan kehumasan mulai dilembagakan dengan
menyandang nama hubungan masyarakat karena kegiatan yang dilakukan lebih banyak
untuk ke luar organisasi.
Menurut Rhenald
Kasali dalam bukunya Manajemen
PR disebutkan bahwa
PR di Indonesia mulai berkembang seiring dengan perkembangan PR di dunia atau
Asia. Public Relations awalnya digunakan untuk kepentingan usaha dalam bentuk
seperti Olimpiade Korea Selatan, Glassnot Perestroika, Kasus Lemak Babi 1988,
dan lain-lain. Olimpiade yang diselenggarakan oleh tuan rumah Korea Selatan
di tahun 1988 menggunakan salah satu jasa konsultan PR. Olimpiade adalah suatu
event international menyita perhatian semua orang bahkan samapai saat ini.
Sebagai tuan rumah, Korea Selatan ingin bangkit menunjukkan eksitensi dirinya
yang memang salah satu keinginannya adalah membuka pasar di dunia untuk
memasarakan produk – produknya. Dalam kaitan inilah PR berfunngsi. Public
Relations digunakan oleh pihak swasta di Indonesia pertama kali oleh PERTAMINA,
sebuah perusahaan minyak. Public Relations di Indonesia memang sudah banyak
digunakan baik itu di pihak pemerintah maupun swasta di berbagai sektor. Konsep
Public Relations dipahami dan digunakan oleh pihak–pihak tersebut dengan
berbagai macam pemahaman dan berbagai macam bentuk implementasinya. (Iwan Awaluddin
Yusuf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar